link : https://www.youtube.com/watch?v=7kgp59o3rTk&t=10s
Kemajuan
teknologi yang begitu cepat ini memberikan kemudahan dalam kehidupan masyarakat. Teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) adalah elemen yang perubahannya paling cepat. Perkembangan TIK
ini tidak bisa lepas dari semakin luasnya jaringan internet di Indonesia. Saat ini kita bisa dengan
mudah mengakses berbagai informasi dalam waktu yang singkat. Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi ini juga memberi dampak perubahan bagi kehidupan masyarakat, termasuk pada dunia
pendidikan. Peserta didik yang dihadapi guru zaman sekarang jauh berbeda dengan masa sebelumnya.
Peserta didik sekarang merupakan anak-anak generasi Z, yaitu generasi yang lahir dan tumbuh di era
internet. Mereka melek teknologi sehingga mempunyai ruang leluasa untuk menggapai dunia dan impiannya
(Kompas, 20 Maret 2018). Oleh sebab itu, guru sebagai salah satu komponen penting dalam dunia
pendidikan dituntut untuk melek teknologi dan dapat memanfaatkannya dalam pembelajaran untuk mencetak
generasi yang mampu menjawab tantangan global.
SMP
Negeri 1 Labuhan Deli merupakan sekolah pinggiran di Kabupaten Deli Serdang
yang masih memberlakukan ujian secara konvensional. Ujian secara konvensional yang
dimaksud di sini adalah soal
ujian masih berbentuk kertas tulis dengan bentuk soal pilihan berganda dan
essay. Berdasarkan data yang diperoleh dari beberapa indikator hasil
berbincang dengan guru TIK dan observasi di kelas, menunjukkan bahwa secara
umum kemampuan guru menggunakan
gadget untuk mendukung pembelajaran masih rendah. Hal ini berbanding terbalik
dengan kemampuan siswa menggunakan gadget yang semakin baik, khususnya dalam
mengunduh/mencari materi pelajaran atau jawaban tugas rumah yang diberikan
guru, serta kemahiran dalam bermain game online. Memperhatikan hal tersebut, kemungkinan sistem
yang digunakan dalam pembelajaran kurang tepat sehingga berpengaruh pada hasil belajar. Di sisi lain, sarana dan prasarana
yang dimiliki sekolah seperti jaringan internet kurang dioptimalkan. Hal ini
terlihat pada kurang dimanfaatkannya internet sebagai sumber belajar. Pengembangan soal ujian di sekolah ternyata
masih sangat minim dan masih konvensional, termasuk pada media evaluasi. Guru-guru di SMP Negeri 1 Labuhan Deli masih merasa ragu untuk
menggunakan media evaluasi dengan model online (salah satunya menggunakan google-form) dan memilih
melakukan evaluasi berbasis kertas. Walaupun sarana dan prasarana sekolah untuk
melakukan evaluasi pembelajaran dengan model online sangat mendukung. Sekolah sudah mempunyai jaringan wifi dan laboratorium
komputer yang dapat
dimanfaatkan dalam pembelajaran. Hampir semua peserta didik pun mempunyai
smartphone yang mendukung
untuk melaksanakan evaluasi pembelajaran model online.
Pemanfaatan
TIK dalam pembelajaran diharapkan lebih meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang
dipelajari. Sebab, dengan memanfaatkan teknologi pembelajaran akan lebih menarik. Pemanfaatan
teknologi dalam dunia pendidikan tidak hanya berhenti pada proses mencari dan menyampaikan pengetahuan
saja. Teknologi juga harus digunakan dalam proses evaluasi pembelajaran. Penggunaan media
berbasis TIK dalam evaluasi pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan hasil evaluasi. Pemanfaatan
teknologi ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa senang dan ketertarikan peserta didik terhadap
evaluasi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran adalah rangkaian dari proses pembelajaran. Setiap
guru wajib melakukan evaluasi dalam pembelajaran yang dilakukannya. Menurut Arifin (2009) fungsi dari evaluasi adalah
mengetahui kedudukan peserta didik, mengetahui taraf kesiapan peserta didik menempuh program, membantu
guru memberikan bimbingan, dan memberi laporan kemajuan peserta didik. Guru wajib melakukan evaluasi dalam
proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil evaluasi dapat digunakan sebagai tolok ukur
keberhasilan pembelajaran yang sudah dilaksanakan sekaligus menjadi pertimbangan menentukan pembelajaran
berikutnya.
Bentuk ujian secara
online juga menjadi pilihan selama masa pandemi COVID-19 adalah pembelajaran secara
online. Ujian online
merupakan kegiatan evaluasi
belajar siswa yang menggunakan jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas dan
kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran (Firman dan
Rahayu, 2020). Dalam pelaksanaan pembelajaran online membutuhkan dukungan perangkat-perangkat
mobile seperti telepon pintar, tablet dan laptop yang dapat digunakan untuk
mengakses informasi dimana saja dan kapan saja. Dalam pembelajaran diperlukan
evaluasi untuk melihat seberapa efektif proses pembelajaran yang telah
ditetapkan kepada siswa. Secara konvensional evaluasi pembelajaran dilakukan dengan memberikan tes
secara tertulis kepada siswa, dengan perangkat yang terdiri dari lembar soal dan lembar jawaban. Setelah itu
guru harus memeriksa setiap
lembar jawaban untuk mengetahui hasil evaluasi proses pembelajaran. Tentu saja hal ini
sangat menyita waktu dan tenaga. Pada perkembangan teknologi yang sangat pesat dapat
memberikan banyak kemudahan di berbagai bidang khususnya bidang pendidikan.
Pada
masa pandemi sekarang sekolah diminta untuk melakukan pencegahan penyebaran
Covid-19, WHO merekomendasikan untuk menghentikan sementara kegiatan-kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa. Untuk itu pembelajaran konvensional yang
mengumpulkan banyak siswa dalam satu ruangan perlu ditinjau ulang pelaksanaannya.
Pembelajaran harus dilaksanakan dengan skenario yang mampu meminimalisir kontak fisik antara siswa dengan
siswa lain, ataupun antara siswa dengan guru. Menurut Milman (2015) penggunaan teknologi digital memungkinkan siswa dan guru berada di tempat
yang berbeda selama proses pembelajaran.
Salah
satu platform yang digunakan dalam evaluasi proses pembelajaran di SMP Negeri 1 Labuhan Deli adalah google-form. Menurut
Rahardja (2018) platform ini umumnya dimanfaatkan untuk mengisi data yang mudah dan efektif. Menambahkan fitur
dari google-form sangat mudah dan ramah diakses oleh pengguna dalam
hal ini siswa. Begitu juga menurut Batubara (2016), penggunaan google-form sebagai alat penilaian proses pembelajaran juga mendukung program penghematan
kertas sebagai wujud peduli lingkungan. Selain itu, tenaga dan waktu yang diperlukan guru untuk
menyebarkan angket dan mengolah
datanya lebih hemat dan mudah.