Hari Anak Internasional yang menjadi dasar penyelenggaraan OCDay merupakan hasil dari proses kontinum para pihak dalam upaya lahirnya regulasi tentang pengakuan akan hak-hak anak. Proses ini bermula pada tahun 1923, ketika seorang tokoh perempuan bernama Eglante Jebb, membuat 10 pernyataan tentang hak-hak anak. Pada tahun 1924, pernyataan hak anak disahkan oleh Liga Bangsa-Bangsa (LBB). Selanjutnya, pada tahun 1959, pernyataan hak-hak anak diumumkan oleh PBB. Duapuluh tahun kemudian, pada 1979 diputuskan pertama kali Hari Anak Internasional. Lalu, pada 1989, PBB mengesahkan Konvensi Hak-hak Anak atau KHA (Surosal, 2002:9). Di Indonesia, pengakuan akan hak-hak anak diatur dalam Kepres No. 36 Tahun 1990. Dalam rangka memperingati dan mengisi "Hari Anak Internasional", Senin 24 Juli 2023, seluruh sekolah di Kabupaten Deli Serdang melaksanakan Outdoor Classroom Day (OC Day) atau Satu Hari Pembelajaran di Luar Kelas.Kegiatan ini dipimpin oleh Ibu Dra. Risna Wahyuni, MA selaku Kepala Sekolah.
Jumat, 28 Juli 2023
Rabu, 26 Juli 2023
Imun Go ( Implementasi Ujian Online Google Form) di SMP Negeri 1 Labuhan Deli
Kemajuan
teknologi yang begitu cepat ini memberikan kemudahan dalam kehidupan masyarakat. Teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) adalah elemen yang perubahannya paling cepat. Perkembangan TIK
ini tidak bisa lepas dari semakin luasnya jaringan internet di Indonesia. Saat ini kita bisa dengan
mudah mengakses berbagai informasi dalam waktu yang singkat. Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi ini juga memberi dampak perubahan bagi kehidupan masyarakat, termasuk pada dunia
pendidikan. Peserta didik yang dihadapi guru zaman sekarang jauh berbeda dengan masa sebelumnya.
Peserta didik sekarang merupakan anak-anak generasi Z, yaitu generasi yang lahir dan tumbuh di era
internet. Mereka melek teknologi sehingga mempunyai ruang leluasa untuk menggapai dunia dan impiannya
(Kompas, 20 Maret 2018). Oleh sebab itu, guru sebagai salah satu komponen penting dalam dunia
pendidikan dituntut untuk melek teknologi dan dapat memanfaatkannya dalam pembelajaran untuk mencetak
generasi yang mampu menjawab tantangan global.
SMP
Negeri 1 Labuhan Deli merupakan sekolah pinggiran di Kabupaten Deli Serdang
yang masih memberlakukan ujian secara konvensional. Ujian secara konvensional yang
dimaksud di sini adalah soal
ujian masih berbentuk kertas tulis dengan bentuk soal pilihan berganda dan
essay. Berdasarkan data yang diperoleh dari beberapa indikator hasil
berbincang dengan guru TIK dan observasi di kelas, menunjukkan bahwa secara
umum kemampuan guru menggunakan
gadget untuk mendukung pembelajaran masih rendah. Hal ini berbanding terbalik
dengan kemampuan siswa menggunakan gadget yang semakin baik, khususnya dalam
mengunduh/mencari materi pelajaran atau jawaban tugas rumah yang diberikan
guru, serta kemahiran dalam bermain game online. Memperhatikan hal tersebut, kemungkinan sistem
yang digunakan dalam pembelajaran kurang tepat sehingga berpengaruh pada hasil belajar. Di sisi lain, sarana dan prasarana
yang dimiliki sekolah seperti jaringan internet kurang dioptimalkan. Hal ini
terlihat pada kurang dimanfaatkannya internet sebagai sumber belajar. Pengembangan soal ujian di sekolah ternyata
masih sangat minim dan masih konvensional, termasuk pada media evaluasi. Guru-guru di SMP Negeri 1 Labuhan Deli masih merasa ragu untuk
menggunakan media evaluasi dengan model online (salah satunya menggunakan google-form) dan memilih
melakukan evaluasi berbasis kertas. Walaupun sarana dan prasarana sekolah untuk
melakukan evaluasi pembelajaran dengan model online sangat mendukung. Sekolah sudah mempunyai jaringan wifi dan laboratorium
komputer yang dapat
dimanfaatkan dalam pembelajaran. Hampir semua peserta didik pun mempunyai
smartphone yang mendukung
untuk melaksanakan evaluasi pembelajaran model online.
Pemanfaatan
TIK dalam pembelajaran diharapkan lebih meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang
dipelajari. Sebab, dengan memanfaatkan teknologi pembelajaran akan lebih menarik. Pemanfaatan
teknologi dalam dunia pendidikan tidak hanya berhenti pada proses mencari dan menyampaikan pengetahuan
saja. Teknologi juga harus digunakan dalam proses evaluasi pembelajaran. Penggunaan media
berbasis TIK dalam evaluasi pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan hasil evaluasi. Pemanfaatan
teknologi ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa senang dan ketertarikan peserta didik terhadap
evaluasi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran adalah rangkaian dari proses pembelajaran. Setiap
guru wajib melakukan evaluasi dalam pembelajaran yang dilakukannya. Menurut Arifin (2009) fungsi dari evaluasi adalah
mengetahui kedudukan peserta didik, mengetahui taraf kesiapan peserta didik menempuh program, membantu
guru memberikan bimbingan, dan memberi laporan kemajuan peserta didik. Guru wajib melakukan evaluasi dalam
proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil evaluasi dapat digunakan sebagai tolok ukur
keberhasilan pembelajaran yang sudah dilaksanakan sekaligus menjadi pertimbangan menentukan pembelajaran
berikutnya.
Ujian online merupakan kegiatan evaluasi belajar siswa yang
menggunakan jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas dan
kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran (Firman dan
Rahayu, 2020). Dalam pelaksanaan pembelajaran online membutuhkan dukungan
perangkat-perangkat mobile seperti telepon pintar, tablet dan laptop yang dapat digunakan untuk
mengakses informasi dimana saja dan kapan saja. Dalam pembelajaran diperlukan
evaluasi untuk melihat seberapa efektif proses pembelajaran yang telah
ditetapkan kepada siswa. Secara konvensional evaluasi pembelajaran dilakukan dengan memberikan tes
secara tertulis kepada siswa, dengan perangkat yang terdiri dari lembar soal dan lembar jawaban. Setelah itu
guru harus memeriksa setiap
lembar jawaban untuk mengetahui hasil evaluasi proses pembelajaran. Tentu saja hal ini
sangat menyita waktu dan tenaga. Pada perkembangan teknologi yang sangat pesat dapat memberikan
banyak kemudahan di berbagai bidang khususnya bidang pendidikan.
Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1177/M/2020 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sekolah Penggerak,
maka Salah satu platform yang digunakan dalam evaluasi proses pembelajaran di
SMP Negeri 1 Labuhan Deli adalah google-form. Menurut Rahardja (2018)
platform ini umumnya dimanfaatkan
untuk mengisi data yang mudah dan efektif. Menambahkan fitur dari google-form sangat mudah
dan ramah diakses oleh pengguna dalam hal ini siswa. Begitu juga menurut Batubara (2016), penggunaan google-form sebagai alat penilaian proses pembelajaran juga
mendukung program penghematan kertas sebagai wujud peduli lingkungan. Selain itu, tenaga dan waktu yang
diperlukan guru untuk menyebarkan angket dan mengolah datanya lebih hemat dan mudah.
B. Permasalahan
Bagaimanakah IMUN-GO (implementasi ujian online dengan menggunakan google-form) pada mata pelajaran TIK SMP
Negeri 1 Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang ?
C. Tujuan
Adapu tujuan dari penulisan ini
adalah
1. Untuk memberikan pemahaman dan kemampuan
guru dalam menyusun soal online berbasis google-form,
2. Untuk memberikan pemahaman dan kemampuan
guru dalam pemanfaatan IT untuk mendukung pembelajaran di kelas ,
3. Untuk pemberikan pemahaman dan kemampuan
guru dalam mengoperasikan komputer dan internet meningkatkan,
4. Untuk meningkatkan hasil ujian yang dapat
langsung dianalisis guru dan diperlihatkan kepada orangtua dan siswa.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari inovasi ini adalah :
1. Pemahaman dan kemampuan guru dalam
menyusun soal online berbasis google-form,
2. Pemahaman dan kemampuan guru dalam
pemanfaatan IT untuk mendukung pembelajaran di kelas,
3. Pemahaman dan kemampuan guru dalam
mengoperasikan komputer dan internet,
4. Hasil ujian dapat langsung dianalisis guru
dan diperlihatkan kepada orangtua dan siswa
5. Pemahaman dan kemampuan guru dalam
melaksanakan penilaian.
E. Strategi Pemecahan Masalah
1. Strategi Pemecahan Masalah yang Dipilih
Strategi dalam implementasi ujian online dengan menggunakan google-form pada mata pelajaran TIK SMP
Negeri 1 Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang di Masa Pandemi adalah:
a.
Susun rancangan dan diskusi dengan guru rekan sejawat
b.
Sosialisasi dengan siswa terkait cara menggunakan google-form
c.
Undang pakar atau sekolah IT utk sosialisasi google
form dengan siswa
d.
Sosialisasi google-form dengan guru di rapat dinas
e.
Ujicoba dan pelaksanaan ujian online dengan google form