Sabtu, 04 April 2020

LITERASI DAN APEL PAGI

Dilansir dari wikipedia, istilah literasi dalam bahasa Latin disebut sebagai literatus, yang berarti orang yang belajar. Secara garis besar, literasi sendiri ialah istilah umum yang merujuk pada kemampuan dan keterampilan seseorang dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, juga memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan seseorang dalam berbahasa.
Sedangkan dalam EDC atau Education Development Center, literasi dijabarkan sebagai kemampuan individu untuk menggunakan potensi yang ia miliki (kemampuan tidak sebatas baca tulis saja). UNSECO pun turut memberikan pengertian literasi, yakni seperangkat keterampilan yang nyata, khususnya keterampilan kognitif seseorang dalam membaca dan menulis yang dipengaruhi oleh kompetensi di bidang akademik, konteks nasional, institusi, nilai-nilai budaya, dan pengalaman.

Tujuan Literasi

 Beberapa tujuan literasi di sekolah:
  1. Menciptakan dan mengembangkan budi pekerti yang baik bagi siswa;
  2. Menciptakan budaya membaca di sekolah dan masyarakat;
  3. Meningkatkan pengetahuan dengan membaca berbagai macam informasi bermanfaat bagi siswa;
  4. Meningkatkan kepahaman seseorang terhadap suatu bacaan;
  5. Membuat seseorang bisa berpikir kritis;
  6. Memperkuat nilai kepribadian siswa;

Manfaat Literasi

Manfaat literasi di sekolah adalah :
  1. Meningkatkan pengetahuan akan kosa kata.
  2. Membuat otak bisa bekerja optimal.
  3. Menambah wawasan.
  4. Mempertajam diri dalam menangkap suatu informasi dari sebuah bacaan.
  5. Mengembangkan kemampuan verbal.
  6. Melatih kemampuan berpikir dan menganalisa.
  7. Melatih fokus dan konsentrasi.
  8. Melatih diri untuk bisa menulis dan merangkai kata dengan baik.
Menurut ahli, ada beberapa prinsip yang harus ditekankan dalam literasi sekolah, misalnya:
  • Program literasi yang berimbang.
  • Program literasi yang berlangsung pada semua kurikulum.
  • Merayakan keberagaman di kelas atau lingkungan sekolah.
  • Punya prinsip diskusi dan strategi bahasa lisan.
Berikut ini beberapa contoh program literasi sekolah yang bisa kamu lakukan untuk membudayakan membaca:
  1. Punya jadwal rutin untuk mengunjungi perpustakaan.
  2. Membaca setidaknya satu buku per minggu.
  3. Membuat pohon literasi di setiap kelas.
  4. Membuat mading per kelas dan papan mading di sekolah.
  5. Membuat read corner lain, tak hanya di perpustakaan saja

Literasi Digital

Semakin berkembangnya zaman, tentu saja makin banyak hal pula yang ikut berinovasi ke dunia digital, termasuk literasi. Dilansir dari wikipedia, literasi digital merupakan pengetahuan dan kemampuan seseorang untuk menggunakan media digital, alat komunikasi dan kemudian menggunakannya secara sehat, bijak, dan cerdas.
Jadi, saat ini kamu enggak hanya bisa membaca lewat buku saja, tapi juga lewat media-media digital seperti handphone, tablet, atau komputer. Selain buku, literasi digital pun bisa berupa video literasi.
Video literasi adalah video gabungan dari gambar-gambar maupun foto disertai teks, yang biasanya berisi ajakan, seruan, atau informasi bagi audiens. 


Apel Pagi

JIKA ada yang berpikir bahwa apel itu bermanfaat, itu tidaklah keliru. Tapi jika berpikir sebaliknya, juga tidaklah salah. Apalagi apel pagi, dalam awal hari suasana masih pagi, tentu akan besar manfaatnya. Namun begitu, manfaat apel pagi tergantung mau dilihat dari mana dan dengan cara apa dulu. Relatif, memang. Sayangnya tidak selalu di semua komunitas atau tempat ada apelnya di setiap pagi.

Yang pasti ada apel pagi adalah pada instansi seperti TNI, Polri, BC dan yang sejenis. Instansi seperti itu selalu ada dan melaksanakan apel pagi bahkan siang dan sore hari. Mereka melaksanakan apel rutin karena memang sudah menjadi ketentuan dalam kesatuan/ organisasi. Lalu perlukah apel pagi dilaksanakan di sekolah? Inilah sebenarnya yang ingin saya ulas sedikit pada kesempatan kali ini.

Ternyata sekolah-sekolah memang beraneka ragam kebijakan dan peraturan tentang perlu-tidaknya apel pagi di sekolah. Ada sekolah yang melakukan kebijakan apel pagi di setiap pagi dan ada pula yang hanya melaksanakan apel pagi hanya seminggu sekali: Apel Senin Pagi. Tapi ada pula yang tiga kali seminggu yaitu pada hari Jumat pagi (untuk program pembinaan rohani) dan pada Sabtu pagi (untuk Senam Pagi) di luar Senin Pagi. Kebijakan itu terserah saja kepada sekolah. Pertanyaan sederhananya, apakah ada faedah dari kegiatan apel pagi di setiap pagi di sekolah?

Manfaat apel pagi khususnya buat siswa/wi di sekolah sesungguhnya --menurut saya-- sangatlah besar. Kesempatan yang walaupun singkat ini dapat dipakai untuk menyampaikan informasi-informasi penting berkaitan dengan sekolah. Para peserta didik di setiap sekolah seharusnya terus-menerus tahu dan mengerti perihal sekolahnya. Dan momen apel adalah salah satu kesempatan yang bagus untuk itu. Inilah saat waktu untuk mengup-date informasi sekolah.

Tata aturan apel yang berlaku dalam baris-berbaris yang jika dilaksanakan dengan benar adalah salah satu manfaat tersendiri yang dapat dipetik dari apel pagi. Manfaat ini bisa kepada kepada peserta didik dan bisa pula kepada pendidik. Nilai-nilai disiplin yang terkandung dalam pelaksanaan apel adalah nilai-nilai yang seharusnya diterapkan dalam keseharian warga sekolah di sekolah. Di sisi lain, kesempatan menyampaikan informasi kepada warga sekolah pada saat apel pagi adalah manfaat lain lagi.

Harus pula diperhatikan tentunya waktu yang dipergunakan untuk apel pagi. Seperti apel Senin Pagi, apel pagi yang dilaksanakan sekolah tentu tidak boleh mengganggu jam-jam belajar yang sudah ditetapkan sekolah. Waktu-waktu apel itu adalah waktu-waktu yang memang hanya diperuntukkan untuk melaksanakan apel. Waktunya juga tidak harus terlalu lama. Antara 10-15 menit setiap pagi sudah memadai. Dan itu tidak boleh berada dalam jam belajar yang 45 menit itu.

Seperti sudah disinggung bahwa pelaksanaan apel sendiri akan berguna untuk melatih disiplin anak-anak sementara sedikit waktu yang dipakai untuk menyampaikan nasehat dan atau pengumuman lainnya juga sangat bermanfaat buat anak-didik. Bahkan guru yang terlibat baik langsung maupun tidak, akan juga mendapatkan manfaat dari pelaksanaan apel pagi. Guru yang cenderung lambat datang ke sekolah dapat diatasi dengan memberi tanggung jawab pelaksanaan apel pagi.

Dengan menyisihkan 5-15 menit setiap pagi sebelum masuk kelas sesungguhnya ada banyak arahan atau nasehat yang dapat disampaikan. Aplikasi nilai-nilai positif atau nilai karakter bangsa yang menjadi karakter sekolah dapat dibuktikan di sini. Jadi, apel pagi memang bermanfaat adanya.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar